Minggu, 29 Agustus 2010

Indonesia siap invasi Malaysia, 200 rudal diarahkan ke KL


Breaking news - Saat ini, militer Indonesia telah memasang 200 rudal jarak jauh berbagai varian di sekitar selat malaka yang diarahkan ke Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur. Adapun target utama antara lain, gedung parlemen, pusat pemerintahan Ahmad Badawi, menara petronas, serta beberapa objek vital lainnya. Peluncuran rudal-rudal tersebut segera dilakukan apabila Malaysia kembali membuat ulah terkait dengan klaim atas warisan tradisional budaya Indonesia maupun pelanggaran territorial baik disengaja maupun tidak disengaja.

Pejabat militer Indonesia menyatakan siap akan memborbadir Kuala Lumpur dan menginvasi Malaysia jika negara itu kembali melakukan klaim budaya maupun pelanggaran batas territorial. Rencana agresi militer dengan sandi operasi "Ganyang Malon" beredar diluas di masyarakat khususnya mereka yang tinggal di perbatasan Indonesia – Malaysia. Pelanggaran-pelanggaran yang sering dilakukan negara yang mendapat kemerdekaan hadiah dari UK itu, telah mendorong kebijakan militer Indonesia menjadi lebih agresif dengan mengandalkan pre-emptive strike terhadap Malaysia.

Untuk mendukung operasi tersebut militer Indonesia sudah menyiapkan skenario militer, logistik persenjataan, melakukan latihan agresi, serta mempersenjatai milisi di sekitar perbatasan Indonesia – Malaysia. Operasi yang ditujukan untuk memberikan efek jera kepada Malaysia yang selalu membuat ulah tersebut, mendapat respon yang baik dari berbagai kalangan domestik maupun internasional.

Adapun skenario militer yang bocor di masyarakat sebagai berikut:

Bila Malaysia kembali melakukan klaim sepihak baik disengaja ataupun tidak disengaja, maka Indonesia tanpa perlu mengirimkan nota protes ke Pemerintah Malaysia, akan langsung meluncurkan rudal 200 rudal ke jantung kota KL. Prioritas target adalah gedung pemerintahan dan parlemen, stasiun TV dan radio, dan menghancurkan beberapa objek telekomunikasi lainnya, seperti internet dan jaringan telepon seluler. Keadaan ini akan mengisolasi KL sehingga militer Indonesia akan memiliki superioritas akibat rusaknya berbagai infrastruktur vital.

Evakuasi WNI dan staf diplomatik akan dilakukan secara cepat, efisien, dan tepat sasaran oleh militer Indonesia yang sebelumnya telah melakukan infiltrasi intelijen maupun politik melalui partai oposisi dan kelompok organisasi etnik minoritas. Milisi yang sudah dipersenjatai akan melakukan penyerangan-penyerangan minor pada pos-pos militer Malaysia, menyebar ranjau, serta memberikan teror psikologis pada warga sipil, khususnya di Sabah Serawak.
Prajurit yang terjun antara lain unit antiranjau, antikapal selam, antikapal permukaan, antiserangan udara, bantuan tembakan kapal, terjun tempur, infiltrasi Pasukan Katak, dan Intai Amfibi Marinir (Taifib).

Invasi ini akan melibatkan 10,000 tentara dari berbagai kesatuan, 51 kapal perang (KRI), empat Sukhoi TNI AU, serta beberapa persenjataan taktis lainnya. Selain itu, serangan ini juga melibatkan lima pesawat Casa, dua Nomad, lima helikopter, 18 sekoci, empat hovercraft, 32 tank amphibi, 25 truk, serta berbagai senjata strategis lain yang dimiliki TNI AL. Berbagai senjata strategis KRI, seperti rudal exocet MM-38, rudal strela, meriam 120 mm, 57 mm, 40 mm, torpedo sut, bom laut, senjata RBU, dan senjata multi grad 40 laras, dan senjata howitzer 120 Marinir akan dipakai.

Perang diperkirakan tidak akan berlangsung lama mengingat TDRM tidak memiliki pengalaman perang yang dapat diandalkan. Militer Indonesia akan siap berperang secara gerilya maupun perang terbuka. Operasi "Ganyang Malon" diperkirakan akan menghabiskan waktu maksimal 2 X 24 jam.

Dua pesawat Su-30 dan 5 psesawat F-16 mendapat tugas untuk menghancurkan infrastruktur yang masih tersisa di KL. Misi lainnya adalah untuk menghancurkan pangkalan militer Malaysia dan berbagai instalasi pendukung. Sementara itu, 2 pesawat Su-27 da 2 pesawat F-16 akan membumihanguskan wilayah Sabah dan Serawak. Keunggulan Indonesia atas matra udara, darat, dan laut akan memuluskan rencana invasi secara efisien tanpa mendapatkan perlawanan berarti dari TDRM.

Kemudian, 10,000 tentara Indonesia dan artileri berat diturunkan ke KL dan kota sekitarnya dengan menggunakan pesawat Hercules C130 untuk melumpuhkan kekuatan organik yang mungkin masih tersisa. TDRM dan warga sipil yang tertangkap akan ditahan seperlunya untuk dijadikan tameng hidup.

Pada level diplomatik, Indonesia akan memanfaatkan posisinya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk melakukan kampanye negatif terhadap Malaysia. Lobi-lobi intensif akan dilakukan semaksimal mungkin untuk mengisolasi Malaysia secara politik dan mencegah DK PBB mengeluarkan resolusi. Beberapa konflik internasional akan dieksploitasi untuk mengalihkan perhatian dunia internasional. Kelihaian diplomat Indonesia yang terbukti handal serta memiliki jam terbang pengalaman diplomasi internasional yang panjang, diyakini tidak akan mendapat kesulitan untuk mengatasi serangan diplomat Malaysia yang dikenal tidak pandai berdiplomasi.

Tahap selanjutnya adalah membentuk pemerintahan boneka (shadow government) di Malaysia yang berkiblat ke Jakarta; menghapuskan keanggotaan Malaysia di ASEAN dan beberapa organisasi internasional; membentuk pemerintahan yang demokratis, pluralis, dan manusiawi.
(logicallouse - breaking news.com)

List of Malay racist crimes against the minorities

 List of Malay racist crimes against minorities




And today this is what happened in Malaysia racism,

These lists cover a period of about 49 years since Independence Day in Malaysia (1957):

(1) Out of all the 5 major banks in Malaysia , only one bank is own by multi-racial, the rest are controlled by Malays.

(2) 99% of Petronas (the only one petroleum company) directors are Malays, and the former Prime Minister work as Consultant in Petronas.

(3) 3% of Petronas employees are Chinese.

(4) 99% of 2000 Petronas gasoline stations are owned by Malays.

(5) 100% all contractors working under Petronas projects must be "bumi's status" (Malay).

(6) 0% of non-Malays staffs are legally required in Malay's companies. But there must be 30% Malays staffs in Chinese companies. And big companies in Malaysia require a Malays hold as director status with 51% shareholder. Which this mean non-Malays own company needs to give their property to Malays. And non-Malays citizen can't really own their business.

(7) 5% of all new intake for government police, nurses, army, is non-Malays.

(8) 2% is the present Chinese staff in Royal Malaysian Air Force (RMAF), drop from 40% in 1960.

(9) 2% is the percentage of non-Malays government servants in Putrajaya ( Malaysia main government office). But Malays make up 98%.

(10) 7% is the percentage of Chinese government servants in the whole government (in 2004), drop from 30% in 1960. Only 2 position for non-Malays in political status.

(11) 95% of government contracts are given to Malays; even it is an open tender. Non-Malays contractors tender the lower price and use better materials can't get the contract that government given.

(12) 100% all business licensees are controlled by Malay government e.g. Taxi permits, Approved permits, etc. and all the license are given to government officer families.

(13) 80% of the Chinese rice millers in Kedah (north of peninsular Malaysia ) had to be sold to Malay and controlled by Bernas (Government Org.) since 1980s. Otherwise, life is make difficult for Chinese rice millers.

(14) 100 big companies set up, owned and managed by Chinese Malaysians were taken over by government, and later managed by Malays since 1970's e.g. UTC, UMBC, MISC, etc. This company now is the sole company.

(15) At least 10 Chinese owned bus companies (throughout Malaysia, throughout 40 years) had to be sold to MARA or other Malay transport companies due to rejection by Malay authority to Chinese application for bus routes and rejection for their application for new buses.

(16) 2 Chinese taxi drivers were barred from driving in Johor (South of Peninsular Malaysia) Larkin bus station. There are about 30 taxi drivers and 3 are Chinese in October 2004. Spoiling taxi club properties was the reason given.

(17) 0 non-Malays are allowed to get shop lots in the new Muar (city in south peninsular Malaysia) bus station (November 2004).

(18) 8000 billions ringgit is the total amount the government channeled to Malays pockets through ASB, ASN, MARA, privatization of government agencies like Tabung Haji etc, through NEP over 34 years periods.

(19) 48 Chinese primary schools closed down since 1968 - 2000

(20) 144 Indian primary schools closed down since 1968 - 2000

(21) 2637 Malay primary schools built since 1968 - 2000

(22) 2.5% is government budget for Chinese primary schools. Indian schools got only 1%, Malay schools got 96.5%.

(23) while a Chinese parent with RM1000 salary (monthly) cannot get school-text-book-loan, and a
Malay parent with RM2000 salary is eligible.

(24) 10 all public universities vice chancellors are Malays. And politics in universities are held by Malays. If non-Malays want to form a politics parties, there is no way to get approved.

(25) 5% - the government universities lecturers of non-Malay origins had been reduced from about 70% in
1965 to only 5% in 2004 with the reason Malaysia Education Ministry give full support for Malays only.

(26) Only 5% is given to non-Malays for government scholarships over 40 years.

(27) 0 Chinese or Indians were sent to Japan and Korea under "Look East Policy".

(28) 128 STPM (High Study / A Level) Chinese top students could not get into the course that they aspired i.e. Medicine and doctors (in 2004). Malays with not qualify result can get into the course.

(29) 10% place for non-bumi students for MARA science schools beginning from year 2003, but only 7% are filled. Before that it was 100% Malays.

(30) 50 cases whereby Chinese and Indian Malaysians, are beaten up in the National Service program since
2003.

(31) 25% is Malaysian Chinese population in 2004, drop from 45% since 1957 because government are not
support non-Malays like government support Malays.

(32) 7% is the present Malaysian Indians population (2004), a drop from 12% since 1957.

(33) 2 millions Chinese Malaysians had emigrated to overseas since 40 years ago due to unfair politics.

(34) 0.5 million Indians Malaysians had emigrated to overseas.

(35) 3 millions Indonesians had migrated into Malaysia and became Malaysian citizens with bumi's status.

(36) 600,000 are the Chinese and Indians Malaysians with "red I/C" (a temporary identity card) and were
rejected repeatedly when applying for citizenship for 40 years. Perhaps 60% of them had already passed
away due to old age. This shows racism of how easily Indonesians got their citizenships compare with the
Chinese and Indians

(37) 5% - 15% discount for a Malay to buy a house, regardless whether the Malay is rich or poor

(38) 2% is what Chinese new villages get compare with 98% of what Malays villages got for rural development budget..

(39) 50 road names (at least) had been change from Chinese names to other names.

(40) 1 Dewan Gan Boon Leong (in Malacca) was altered to other name (e.g. Dewan Serbaguna or sort) when it was being officially used for a few days. Government tries to shun Chinese names. This racism happened in around year 2000 or sort.

(41) 0 temples/churches were built for each housing estate. But every housing estate MUST got at least
one mosque/surau built.

(42) 3000 mosques/surau were built in all housing estates throughout Malaysia since 1970 with full
government support. No temples, no churches are built in housing estates that supported by government.

(43) 1 Catholic Church in Shah Alam took 20 years to apply to be constructed. But told by Malay authority
that it must look like a factory and can't look like a church. Still not yet approved since 2004.

(44) 1 publishing of Bible in Iban language banned (in 2002)

(45) 0 of the government TV stations (RTM1,RTM2,TV3) are directors of non-Malays origin.

(46) 30 government produced TV dramas and films always showed that the bad guys had Chinese face,
and the good guys had Malay face. You can check it out since 1970s. Recent years, this tendency becomes less.

(47) 10 times, at least, Malays (especially Umno) had threatened to massacre the Chinese Malaysians
using May 13 since 1969.

(48) 20 constituencies won by DAP would not get funds from the government to develop. Or these Chinese majority constituencies would be the last to be developed

(49) 100 constituencies (parliaments and states) had been racist re-delineated so Chinese voters were
diluted that Chinese candidates, particularly DAP candidates lost in election since 1970s

(50) Only 3 out of 12 human rights items are ratified by Malaysia government since 1960

(51) 0 elimination of, all forms of racial discrimination (UN Human Rights) is not ratified by Malaysia government since 1960s

(52) 20 reported cases whereby Malay ambulance attendance treated Chinese patients inhumanely, and
Malay government hospital staffs purposely delay attending to Chinese patients in 2003. Unreported
cases may be 200

(53) 50 cases each year whereby Chinese, especially Chinese youths being beaten up by Malay youths in
public places. We may check at police reports provided the police took the report, otherwise there
will be no record

(54) 20 cases every year whereby Chinese drivers who accidentally knocked down Malays were seriously
assaulted or killed by Malays

(55) 12% is what ASB/ASN (Malays Own banks) got per annum while banks fixed deposit is only about 3.5% per annum.

(56) The latest news about the police in Malaysia. Believe that the Malaysia police officer have caught
a Chinese girl and punish her with naked body nearby the windows that other people (believe that is
police officer) can took video recording via mobile phones. This news spread to China , and finally
Malaysia government told to public that is Malay girl. After that there's no more news about the
case.

And more cases haven't been discovered.

http://www.network54.com/Forum/238054/thread/1163259940/last-1163772950/List+of+Malay+racist+crimes+against+the+ethnic+Chinese

Squatgate Video - Kemaluan Malaysia - Noh Omar Kurang Ajar


Malingsia Policewoman





A one-minute mobile phone video clip showed a woman (not identified), possibly in her 20s, doing ear squats 10 times in front of a policewoman in what looked like a locker room of a police station. The video clip shot was shown to several MP as well as reporters by DAP’s Seputeh MP Teresa KOK in the Parliament lobby on the morning of 25 November 2005.

The unidentified woman detained was shown later putting on her underwear and a black top. The grainy clip began with the police officer ordering the naked woman to do squats, indicating with her hands that the detainee was to hold her ears while doing them. It is believed that the incident happened last month as Ramadan prayer could be heard.

It is not known who recorded the footage, which appeared to be taken without the knowledge of the two women through a window. It was first published by vernacular China Press on its front page on November 25.

Ms. Kok said she believed that the woman in the video clip was not one of the Chinese women nationals who had lodged reports recently against the Petaling Jaya police for being falsely detained, stripped and abused.

Home Minister Azmi Khalid told a press conference in Parliament after viewing the clip that: “This should not have happened. If police personnel are really involved, then this is police abuse…the government will take the necessary action.” On a related matter, Azmi said “Profiling Chinese women especially those below 35 as being involving in vice should not have happened.”

In a further incident, on 3 November 2005, Ms. Zhen was traveling in a car with four friends, one of whom was Chinese and the other three Malingsians, to a party when they were stopped at a police roadblock in Sungai Buloh. They showed the police their passports but the police personnel said that they suspected the passports were fake.

Ms. Zhen told a press conference in Kuala Lumpur on November 11, that: “Although I don’t understand Malay, but from their gestures, I knew they asked for RM500. Otherwise we will be arrested.” Knowing she had a genuine passport and had nothing to fear, Ms. Zhen refused to pay. Then Ms. Zhen and her female Chinese friend were immediately handcuffed and taken to the Sungai Buloh police station. There she saw a few more women from mainland China detained for allegedly holding fake passports too. Ms. Zhen called her husband, a Malingsian contractor, to bring their marriage certificate but when her husband arrived, the police just ignored him.

At about 6am, the detainees were taken to the Petaing Jaya district police headquaters where their bags were searched. “A policeman and a policewoman at the corner asked me to give them RM50 for yum cha (drink tea). They took five RM10 notes from my bag. I was so frightened at that time as they were very fierce so I agreed. Two other Chinese women also gave them RM50. And my friend just had 3RM, and they took this as well. They distributed the money in front of us to another two or three officers.”

Then Ms. Zhen was taken to a room where a policewoman ordered her to strip naked. ”I felt so ashamed so I turned my back when removing my undergarments. When I did this, the policewoman slapped me and grabbed my breasts.” Then Ms. Zhen was held in a lock-up with 18 others, in which there were no beds. “It was dirty and full of ants. We were not given water to drink. So all of us had to drink tap water and suffered diarrhea.”

Not until 7 November was Ms. Zhen finally released after the Immigration Department verified her passport.

“I never been handcuffed before. There is no humanity in Malingsia?” Ms. Zhen said, breaking into tears. “I never believed reports in newspaper in China of how Chinese nationals have been abused in Malingsia until I experienced it myself.”

Ms. Zhen has lodged reports over the incident with thee Bukit Aman federal police headquaters and Anti-Corruption Agency and she decided to come forward,” I don’t want any other Chinese national to suffer. I want justice to be done.”

Also present at the press conference were DAP Seputeh MP Teresa KOK and DAP Seputeh’s deputy chairperson Rickie Kow Ah Kuan. Ms. Kok said she has written a letter to IGP Mohd Bakri Omar urging him to investigate this case promptly.

Source
Image Source: BBC

No Allah After All for Malaysian Christians

by Imran Imtiaz Shah Yacob, AsiaSentinel, Jan 7.
The Malaysian cabinet’s decision late last week to reinstitute the cancellation of a Roman Catholic newspaper’s publishing license for using the word “Allah” interchangeably with “God” in its Malay-language section has little to do with theology and a lot to do with Malay fears that Christians may be secretly converting members of the Islamic faith.
“They believe that Christians in Malaysia, as in much of the rest of the Asian world, are on an evangelical mission,” said a Kuala Lumpur-based Muslim with access to the thinking of government leaders.
“There are Asian missionaries attempting to convert actively in Malaysia, and confusing Muslims, so the word ‘Allah’ has been banned. The churches have been trying to use Bahasa Malaysia (the Malay language) and attribute the one God in Islam as Allah in Christianity, so as to pull more Malays into the church.”
Sensitive politicians suspect the Catholic church of spearheading the campaign to use the word “Allah” interchangeably with “God” in the belief that the verbal sleight-of-hand could make Malay Muslims more receptive to Christianity.
The Kuala Lumpur-based Catholic Herald, which prints reports in English, Bahasa, Tamil and Chinese, was first notified that it would no longer be allowed to use the word “Allah” on October 18 and November 1. But after informing the publication of the decision, a representative from the Internal Security Ministry delivered a letter dated December 28 with the permit to print without restrictions, the publication’s editor, Father Lawrence Andrew, told the media in Kuala Lumpur.
Non-Muslims have also been barred by the order from using the words solat (ritual prayer), baitullah (the house of God) and kaabah (the holiest shrine in Islam), according to Abdullah Mohd Zin, minister in the prime minister’s department, who told reporters that Prime Minister Abdullah Ahmad Badawi told him to clarify the matter so the public would not be confused.
Despite the fact that according to the CIA World Factbook Muslims make up some 60.9 percent of Malaysia’s population of 27 million, the country’s Muslims – and particularly the leadership of the United Malays National Organisation, the leading ethnic party in the ruling Barisan Nasional coalition ‑ remain hugely insecure about the Christians in their midst. Christians make up a relatively small 9.12 percent of the population, many of those concentrated in the north Borneo states of Sarawak and Sabah, where a protestant church is suing Malaysian authorities for banning the import from Indonesia of six titles for Sunday school classes using the word “Allah” for “God.”
Proselytizing Muslims in Malaysia can and has guaranteed a quick air ticket out of the country for foreign missionaries. Showing a Christian Bible to Malays, who are required by syariah law to be Muslim, has been known to stir near-riots. There are rumors, most likely exaggerated or untrue, of entire Christian churches for Muslims in the southern state of Johor, which abuts the majority Chinese (and largely Christian) Republic of Singapore.
Undeniably, there are Malay Christians, although most keep their religious affiliation well hidden. For instance, the Malaysian website Alternatif-net in 2006 interviewed a Malay Christian woman identified only as Kamariah, who said she and a 34-year-old friend named Natasha were the only ethnic Malays in the international church they visit.
“Many Malay Christians hide themselves and meet secretly,” she told the website. “The only way to get legally married is to marry a Malay Christian who is also still on paper a Muslim. But then our children will also be Muslims on paper, and their children, and the circle is never broken. But if we want to change our identification cards, it won’t happen without problems. The syariah court can decide to put me in prison.”
Concerns have grown on both sides. Christian apprehensions about Muslim dominance also have grown over the last two years. Two or three celebrated court cases have raised fears among Chinese and Indian Christians that the social contract ‑ and constitution ‑ that has allowed religious tolerance since independence in 1957 is being frayed.
Last week the Chinese Christian husband of a dead Malaysian woman sought to stop Islamic authorities from giving her a Muslim funeral amid a dispute over whether she converted to Islam before her death. The court ultimately granted a temporary injunction to prevent the Federal Territory Islamic Council from claiming the body, which lies in a Kuala Lumpur hospital morgue, until January 18, when the case is due to be heard in a civil court. The dead woman’s husband claims she was a Christian at the time of her death. In a 2005 case, an ethnic Indian was buried as a Muslim over the objections of his Hindu wife after a syariah court ruled he had converted to Islam.
Also, in late December the Federal Court threw out a bid by a 28-year-old Indian woman who took her estranged husband to court in an effort to prevent him from converting the couple’s 2-year-old son to Islam. While the court ruled against the woman on a technicality, one of the justices said Malaysia’s syariah, or religious court, would have primacy in the case.
In May, the high court ruled that a 43-year-old Kuala Lumpur woman who renamed herself Lina Joy had in effect lost a 12-year fight to change her religion on her identity card from Islam. She had become a Christian more than a decade earlier; however, the court ruled that the syariah courts had jurisdiction over whether Joy’s religious status would remain Muslim, which was tantamount to denying her claim.
Only once in history have Malaysia’s syariah courts ruled to allow anyone to change religious identity and that case involved an 89-year old woman named Nyonya Tahir who converted to Buddhism in 1936. Her decision was accepted 69 years later in 2006, after she was dead.
As to the Catholic Herald controversy, most religious scholars outside Malaysia agree that Muslims worship a single supreme being that the Arabic language denotes as Allah and that English calls God. The word Allah derives from the singular nature of the monotheistic deity. In the Arab world Allah has always been used by Christians and Jews to denote the one God which the religions share. The same is true in the Farsi language. In Indonesia Christians use “Allah” to denote the supreme being in the Indonesian version of the Malay language. For Muslims, Jesus was a prophet of Islam, and the Koran represents the continuation of God’s revelation begun in the Old Testament.

Di Timur Tengah, bendera Malaysia dibakar!


WorldNewsToday – Sejumlah kedutaan besar Malaysia di Timur Tengah saat ini tengah dilanda berbagai insiden. Pasalnya, hampir setiap hari terdapat kasus pembakaran bendera nasional Malaysia di depan kantor kedutaan mereka sendiri. Tidak hanya itu, para demonstran juga merobek-robek bendera dan melempari kantor kedutaan dengan kotoran unta dan telur busuk. Insiden tersebut merata di berbagai negara Timur Tengah tempat kedutaan Malaysia berada, antara lain Afghanistan, Mesir, Libanon, Palestina, Jordania, Irak, Iran, Suriah serta beberapa negara lainnya.

Ismeth Al Maliki, salah seorang demonstran di Libanon yang diwawancari mengaku , pembakaran bendera Malaysia dilakukan oleh karena ia tidak dapat membedakan bendera Malaysia dan bendera “The Spangled Banner” milik Amerika. Alasan yang sama juga dikemukakan para demonstran lainnya. Bahkan, sebagian besar dari mereka beranggapan bahwa Malaysia adalah negara boneka Amerika. Mayoritas masyarkat Timur Tengah memang dikenal memiliki sikap anti-Amerika dan juga tidak menyukai segala sesuatu yang identik dengan Amerika.

Seorang pakar Timur Tengah berpendapat bahwa insiden pembakaran yang masih berlanjut hingga saat ini adalah sesuatu yang wajar. Pangkal persoalan sebenarnya adalah tindakan plagiat Malaysia dalam membuat desain bendera nasional yang sama persis dengan bendera Amerika. Pendapat tersebut diamini oleh berbagai jurnalis dan media internasional. Mereka mengatakan desain bendera nasional Malaysia sangat tidak kreatif, kurang visioner, dan tidak peka terhadap kesamaan desain bendera Amerika yang sudah ada sejak tahun 1776.

Insiden tersebut membuat Sekjen PBB, Ban Ki Moon, angkat bicara. Ia mengatakan dapat memahami demonstrasi tersebut. Ia justru memaksa Malaysia untuk menghentikan segala bentuk adopsi, imitasi, plagiar, serta pencurian mentah-mentah hasil karya intelektual serta warisan budaya negara lain.

Sementara itu, Menlu Amerika Condolezza Rice justru mempersalahkan Malaysia yang tidak arif dalam membuat suatu desain untuk produk-produk identitas nasionalnya. Ironisnya, negara-negara yang mendapatkan nota protes dari Malaysia atas insiden tersebut, tidak meresponnya sama sekali. Mereka melihat insiden tersebut sebagai sebuah lelucon politik yang patut ditertawakan, ditengah-tengah upaya mereka dalam menciptakan perdamaian di Timur Tengah. (WorldNewsToday.Com)

Senin, 23 Agustus 2010

Mereka Sukses Berkarir Walau Putus Sekolah

Menyelesaikan pendidikan di sekolah memang salah satu kunci sukses untuk masa depan. Namun, bukan berarti mereka yang putus sekolah bakal hidup susah.

Ada pula sejumlah selebrita kelas dunia yang berhasil meniti karir atau sukses berbisnis tanpa gelar akademik. Kendati di masa muda sudah putus sekolah, namun berkat keuletan dan pintar memanfaatkan peluang, mereka pun bisa berhasil menggapai prestasi melalui usaha yang halal.

Laman majalah bisnis terkemuka, Forbes, akhir Januari lalu menampilkan sejumlah tokoh putus sekolah yang justru sukses di dunia masing-masing - baik itu sebagai penyanyi, produser, olahragawan, maupun foto model.

6 KEBIASAAN YANG MEMBUAT CEPAT TUA

VIVAnews - Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa merokok dan minuman beralkohol berefek negatif bagi kesehatan.

Namun tidak banyak orang mengetahui apa saja hal-hal yang tampaknya sepele namun berdampak besar terhadap kesehatan. Berikut ini beberapa jenis kebiasaan yang membuat tubuh tampak lebih tua tanpa kita sadari.

1. Melihat dengan menyipitkan mata
Seringkali kita mengamati sesuatu yang menarik dengan berjinjit dan menyipitkan mata. Sebenarnya, kebiasaan ini menjadikan kerutan di sekitar mata semakin jelas.

Untuk meningkatkan elatisitas kulit sekitar mata, gunakan krim kolagen, lalu urut daerah sekitar mata dengan arah kanan-kiri dan atas-bawah. Lakukan beberapa kali sehari. Pastikan juga Anda memakai kacamata hitam saat berada di luar ruangan atau pakailah kacamata jika memiliki gangguan penglihatan.

2. Memakai bodi scrub
Secara rutin kita memang harus membuang sel-sel kulit mati agar kulit terlihat lebih bercahaya. Tetapi jangan menggosok tubuh terlalu keras atau terlalu sering. Luluran dengan scrub lebih dari sekali dalam seminggu, bisa menyebabkan kerusakan lapisan kulit dan melemahkan fungsi alami kulit sebagai pelindung. Terlalu keras dan terlalu sering melulur tubuh, juga bisa menimbulkan luka dan infeksi jaringan kulit. Pada akhirnya, kulit akan rentan terhadap proses penuaan.

Bagi pemilik kulit sensitif atau alergi, hindari lulur berbahan buah dan gel. Setelah melulur tubuh, jangan lupa gunakan pelembab. Produk yang mengandung minyak zaitun dan lidah buaya sangat dianjurkan bagi kulit kering. Bagi kulit berminyak, gunakan produk bebas minyak, atau produk dengan kandungan asam hyaluronic yang cocok untuk kulit berminyak.

3. Minum menggunakan sedotan
Walaupun terlihat seksi, minum menggunakan sedotan tidak baik bagi kesehatan kulit. Gesekan antara kulit bibir dengan sedotan menimbulkan kerutan di sekitar mulut yang sangat sukar dihilangkan saat facial atau pengencangan.

4. Merokok
Menyelipkan rokok di sela-sela bibir bisa menimbulkan kerutan pada bibir. Para perokok biasanya akan terlihat lebih tua daripada orang yang tidak merokok, bukan hanya karena penuaan kulit, tetapi akibat kerutan sehingga menimbulkan efek menua.

5. Postur tubuh
Selain menjaga kesehatan kulit, penampilan kita juga sangat dipengaruhi postur tubuh. Punggung yang bungkuk, bahu yang jatuh dan dada yang turun akan membuat gadis 20 tahun terlihat sangat tidak menarik.

6. Kebiasaan mengunyah
Kebiasaan mengunyah permen karet atau makanan ringan bukan hanya berbahaya pada luka lambung, tetapi juga menyebabkan kerutan dan penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah akan meningkat dan adanya penonjolan pembuluh darah.

Apabila ingin mengunyah permen karet, lebih baik mencoba meditasi berikut. Coba rileks dan duduk nyaman, lalu letakkan tangan di lutut dengan telapak terbuka. Tarik napas panjang lewat hidung lalu keluarkan melalui mulut, lakukan berulang-ulang.

Minggu, 22 Agustus 2010

Cara Merawat Anak Cupang

Untuk menghasilkan keturunan kita harus bisa untuk mengawinkannya agar kita mempunyai keturunan bagi ikan cupang kita. Kita tidak boleh sembarangan dalam merawat ikan cupang kita , karena bila kita sembarangan dalam merawat anakan ikan cupang maka tak lama umur ankan ikan cupang anda akan BERAKHIR. jadi perlu diperhatikan cara merawat anakan ikan cupang . yaitu sebagai berikut

*
Tahap pemberian makanan
Pada umumnya pemberian makanan pada anakan yang berumur kurang dari 5 hari bisa dihilangkan, karena anakan yang berumur kurang dari 5 hari tersebut masih mempunyai cadangan makanan yang dihasilkan oleh kuning telur yang melindunginya. jadi mulai umur 5-10 hari anakan baru mulai diberi makanan berupa: roteria, infusaria, kuning telor mentah.
dan setelah tahap kedua terlewati dengan lancar, masuklah ke dalam tahap ke 3 dimana anakan berumur 10-17 hari, anakan ini bisa diberi makanan berupa:
Kutu air yang disaring. Dan tahap terakhir bagi anakan yang berumur lebih dari 17 hari, bisa diberi makanan berupa Kutu air, Cuk, Cacing sutra.

Diagram Pemberian makanan anakan:
- Hari 0-5 -----------> Tidak perlu diberi apa apa
- Hari 5-10 -----------> Diberi Infusaria, Roteria, Kuning telor rebus
- Hari 10-17 -----------> Diberi kutu air yang telah disaring
- Hari >17 -----------> Diberi kutu air, cuk, cacing sutra

Catatan penting: Perlu ditambahkan bahwa pemberian pakan bagi anakan cupang jangan sampai berlebihan, karena bila berlebihan akan membuat air menjadi kotor dan membuat kesehatan anakan cupang anda berkurang, berikan makanan yang secukupnya saja. Pemberian pakan harus teratur, dan HANYA SEKALI dalam sehari.

* Tahap Pemindahan anakan
Setelah melewati 4 tahup yang pertama mengenai cara pembarian pakan , sekarang yang perlu anda lakukan adalah memindahkan anakan ikan cupang tersebut ke dalam kolam pendederan, tentunya anda harus menyediakan tempatnya. :)
Tahapan persiapan dan perlakuan lainnya selama berada di dalam bak pendederan harus disesuaikan dengan jenis ikan hias yang dipijahkan. Wadah yang umum digunakan yaitu:
Fiberglass, drum bekas, Paso, ember atau bak semen. Demikian pula dengan penempatannya, akan lebih baik bila ditempatkan ditempat yang terbuka dan cukup mendapatkan sinar matahari yang cukup (jangan sinar matahari secara langsung , karena dapat membuat ikan MABOK). untuk mengurangi sinar matahari langsung , anda dapat menggunakan tumbuhan enceng gondok sebagai tambahan. langkah pemindahan dan perlakuan yang dibarikan kepada buirayak dapat dilihat sebagai berikut:
==> Sebaiknya ukuran bak pendederan cukup besar, misalnya dengan menggunakan bak fiberglass ukuran 1M x 1M x 0.5M, sehingga burayak tersebut dapat berkembang dengan baik. Ketinggian air adalah 3/4 dari tinggi bak. Untuk menghindari penyakit, air yang digunakan dicampur dengan rebusan daun ketapang dan sedikit garam, aduklah secara merata, dan endapkan selama 1 hari. Cara pemindahan dapat dilakukan dengan memindahkan secara langsung dari akuarium, tetapi jangan lupa untuk melakukan "penyifonan" untuk membuang kotoran yang ada. lamanya pemeliharaan di kolam pendederan kira-kira 1 bulan. Untuk pemberian pakan perlu diperhatikan berdasarkan umurnya, dan jangan sampai berlebihan seperti yang saya katakan diatas tadi. Penyifonan dilakukan minimal 2 hari sekali untuk menjaga kebersihan air.

*
Tahap pembesaran

Sebagai tahap penutup dan yang terakhir yaitu masalah pembesaran anakan, tahap pemindahan ke dalam kolam soliter tetap diusahakan agar tidak merusak sirip atau menyiderai tubuh ikan tersebut. langkah -langkah terakhir ini meliputi : persiapan wadah, pemindahan dan penyortiran awal, dan perawatan rutin.

-
Persiapan wadah
Siapkan akuarium dengan ukuran 20x20x15 atau stoples yang sebanding. Perlu diingat, bahwa semakin besar semakin baik pula pertumbuhan tubuh dan siripnya(lebih optiman). isi air dengan 3/4 dari tinggi wadah. Kualitas air yang digunakan harus sama dengan air yang diberikan pada waktu pendederan, sehingga ikan cepat beradaptasi. Jangan lupa memberi penyekat (berupa karton, kertas, dll) antara akuarium. wadah lain yang perlu disiapkan adalah akuarium biasa yang kira-kira bisa menampung 80-100 ekor anakan. Tujuannya agar proses penyortiran dapat berjalan lebih mudah,

Rabu, 11 Agustus 2010

Meninggalkan Jihad: Menjerumuskan Diri dalam Kebinasaan


Bismillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada penutup para nabi dan Rasul, Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman dalam Al Qur'an:
وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
"Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. Al Hadid: 25)
Besi adalah senjata: Pistol, senapan, tank, dan pesawat tempur. Besi adalah kekuatan. Tetapi di sana ada kekuatann yang lebih dahsyat daripada besi, yaitu ilmu dan iman. Kita membutuhkan ilmu untuk mengarahkan jihad.
Sesungguhnya para mujahidin dalam segala kondisi dan keadaannya berada di atas kebaikan. Mereka bersandar kepada kalam Allah dan hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kita memiliki asas yang kokoh yang tegak di atas syari'ah.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan." (QS. Al-Hadid: 195)
Ayat ini diturunkan berkaitan dengan jihad. Namun sayang terkadang ada orang yang menjadikan ayat tersebut sebagai dalih untuk meninggalkan jihad dalam menghadapi musuh yang memiliki kekuatan besar, semacam Rusia, Amerika, dan tentara sekutu.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Dari Aslam bin Abi Imran berkata, "Ada seorang dari kaum muhajirin di Kostantinopel menyerang barisan musuh hingga mengoyak-ngoyak mereka, sedang bersama kami ada Abu Ayub al-Anshari. Lalu orang-orang berkata, "Orang itu telah mencampakkan dirinya sendiri ke dalam kebinasaan?" Maka Abu Ayub berkata, "kami  lebih mengetahui tentang ayat ini. Sesungguhnya ayat ini diturunkan berkenaan dengan kami. Kami telah menjadi sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengalami beberapa peperangan bersama beliau dan kami membela beliau. Dan ketika Islam telah tersebar dan menang, kami kaum Anshar berkumpul untuk bersuka cita. Lalu kami berucap, 'Sesungguhnya Allah telah memuliakan kita dengan menjadi sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan membela beliau sehingga Islam tersebar luas dan pemeluknya semakin banyak. Kita telah mengutamakan beliau atas keluarga, harta, dan anak-anak. Peperangan pun kini telah usai, maka sebaiknya kita kembali kepada keluarga dan anak-anak kita, dan tinggal bersama mereka.' Karena itu, turunlah ayat:
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan." (QS. Al Baqarah: 195)
Sesungguhnya kebinasaan terletak pada tindakan kami untuk tingal bersama keluarga dan mengurusi harta serta meninggalkan jihad." (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, al-Nasai, Ibnu Humaid dalam tafsirnya, Ibnu Abiu Hatim, Ibnu Jarir dan Ibnu Mardawaih, al Hafidz Abu Ya'la dalam Musnad-Nya, Ibnu Hibban dalam shahihnya, al Hakim dalam Mustadraknya)
Abu Bakar bin Iyasy meriwayatkan dari Abu Ishaq al Suba'I, bahwa ada seorang mengatakan kepada al-Bara' bin 'Azib, "Jika aku menyerang musuh sendirian, lalu mereka membunuhku , apakah aku telah mencampakkan diriku ke dalam kebinasaan?" Al-Bara' menjawab, "tidak karena Allah Ta'ala berfirman kepada Rasul-Nya,
فَقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لا تُكَلَّفُ إِلا نَفْسَكَ
"Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri." (QS. Al Nisa': 84). Sedangkan ini (QS. Al-Baqarah: 195) berkenaan dengan infaq." (HR. Ibnu Mardawaih, dan al-Hakim dalam Mustadraknya dan berkata, "Shahih sesuai syarat Syaikhain namun keduanya tidak mengeluarkannya.")
Ibnu Katsir rahimahullah melanjutkan, "Ayat ini mengandung perintah berinfak di jalan Allah dalam berbagai segi amal yang bisa mendekatkan diri kepada Allah dan macam-macam ketaatan. Khususnya membelanjakan harta untuk memerangi musuh serta memperkuat kaum muslimin dalam menghadapi musuh-musuhnya. Selain itu, ayat ini juga memberitahukan bahwa meninggalkan semua itu termasuk kehanduran dan kebinasaan, jika dia biasa dan melaziminya.
Syaikh Abdul Rahman bin Nashir al Sa'di berkata, "Jihad fi sabilillah tidak akan tegak kecuali berada di atas infak. Bagi jihad, infak ibarat ruhnya. Jihad tidak mungkin ada tanpanya. Dan meninggalkan infak fi sabilillah berarti memandulkan jihad, mendukung musuh dan memperkuat perlawanan mereka."
Hal ini akan berakibat musuh bisa datang kapan saja untuk membunuh orang Islam. Dan jika kita tidak melakukan upaya apapun pasti musibah ini semakin besar. Dan tidak bangkitnya kita melawan mereka, telah menjerumuskan diri kita ke lembah kehancuran.
"Jihad fi sabilillah tidak akan tegak kecuali berada di atas infak.
Bagi jihad, infak ibarat ruhnya.
Jihad tidak mungkin ada tanpanya.
Dan meninggalkan infak fi sabilillah berarti memandulkan jihad, mendukung musuh dan memperkuat perlawanan mereka."
Imam Jalaludin al Suyuti berkata, "Sesungguhnya kebinasaan itu dengan meninggalkan jihad dan infak di jalan Allah. Karena hal itu memberikan kemenangan kepada musuh-musuh Islam dan kekuatan untuk menguasai kaum muslimin."
Tidak seorang ulama yang berkata bahwa makna ayat ini adalah kita wajib untuk tidak menempuh jihad sehingga kita tidak menyiksa diri sendiri. Tetapi mereka bersepakat bahwa menjerumuskan diri ke dalam kebinasaan dalam ayat ini adalah dengan meninggalkan jihad.
Ada alasan lain yang dipaksakan, bahwa mereka meyakini berada pada fase Makkah, kesempatan untuk dakwah, tidak boleh ada jihad di sana. Adapun waktu 13 tahun yang dibutuhkan oleh para sahabat bagi kita membutuhkan waktu lebih panjang.
Syubhat mereka kita jawab, bahwa dari sifat kelompok sesat adalah mendahulukan akal pikiran daripada nash al-Qur'an dan al Sunnah. Maka kita katakan pada mereka, bunyi ayat:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu." (QS. Al Maidah: 3) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berbicara tentang fatrah yang kita diharamkan menempuh jalan jihad, tetapi beliau bersabda,
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
"Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang di atas kebenaran dengan terang-terangan hingga hari kiamat." (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda:
مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ, وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِهِ, مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ
"Barangsiapa meninggal dunia sementara dia belum pernah berperang atau meniatkan diri untuk berperang, maka dia mati di atas satu cabang dari kemunafikan." (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu Majah. Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)
Abu Bakar al-Shiddiq setelah naik menjadi khalifah berkata, "Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad fi sabilillah kecuali Allah menimpakan kehinaan atas mereka."
Sepanjang sejarah, kehinaan umat Islam pada hari ini-lah yang paling besar. Hal itu tidak diakibatkan karena kuatnya tentara Rusia, Amerika, ataupun sekutu. Tetapi diakibatkan karena umat Islam meninggalkan agama mereka dan orang-orang yang mendalami dien meninggalkan jihad. Dan tak seorangpun layak dicela kecuali kita sendiri, kita telah mendapatkan apa yang harus menimpa kita.
Sepanjang sejarah, kehinaan umat Islam pada hari ini-lah yang paling besar. . . diakibatkan karena umat Islam meninggalkan agama mereka dan orang-orang yang mendalami dien meninggalkan jihad.
Sufyan Ibnu Uyainah seorang ulama besar dari kalangan tabi'in berkata kepada muridnya, Abdullah bin al Mubarak: "Apabila manusia sudah berselisih tentang apa saja, kebenaran ada pada ahli tsughur (para mujahidun), karena Allah Ta'ala berfirman:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami." (QS. Al-Ankabut : 69)
Sekarang, silahkan memilih anatara kehinaan di dunia dan akhirat serta adzab yang pedih dari Allah; atau ampunan dari segala dosa semenjak tetesan darah pertama, tempat di jannah, diselamatkan dari adzab kubur dan kengerian yang maha dahsyat, mahkota dari permata, 72 bidadari bermata jeli, memberi syafaat untuk 72 anggota keluarga, kehidupan di tembolok burung surga, dan derajat tertinggi di jannah dengan kata lain mendapat syahadah.
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah, "Jihad menjadi fadlu ain dalam 4 kondisi:
1. Jika Imam mewajibkan orang untuk keluar berjihad.
2. Jika sudah berada di dalam barisan pasukan jihad, maka kabur pada hari peperangan termasuk dosa besar.
3. Apabila orang-orang kafir sudah mengepung dan menduduki bumi kaum muslimin.
4. Apabila seseorang menguasai teknik operasional senjata tertentu dan tak seorangpun selainnya yang mengerti cara menggunakannya. . .
Para ulama juga bersepakat bahwa kaum muslimin tidak boleh meninggalkan jihad lebih dari setahun, walaupun tidak seorangpun berani menyerang mereka.
Semoga Allah menolong kaum mujahidin, memberikan kemenangan untuk mereka, mengadzab kaum kafirin dengan kekuatan dan takdir-Nya. Amiin.
Oleh: Purnomo WD

Nasihat Ulama Tentang Kejahatan Zionis Israel di Palestina


Segala puji hanyalah milik Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi dan Rasul yang paling mulia, Nabi kita Muhammad, keluarga, dan para shahabatnya serta siapa saja yang setia mengikuti mereka sampai akhir zaman.
Sesungguhnya Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al ‘Ilmiyah wal Ifta’ (Dewan Tetap Untuk Penelitian Ilmiyah dan Fatwa) di Kerajaan Saudi Arabia mengikuti (perkembangan kejadian) yang menimpa saudara-saudara kita, kaum muslimin di Palestina, dengan penuh kesedihan, duka, dan kepiluan. Khususnya yang berada di Jalur Gaza. Yaitu angkara murka dan pembunuhan terhadap anak-anak, kaum wanita dan orang-orang renta; pelanggaran-pelanggaran terhadap kehormatan, penghancuran rumah-rumah, fasilitas-fasilitas umum, dan teror terhadap orang-orang tak berdosa. Tidak diragukan lagi ini adalah kejahatan dan kezaliman terhadap penduduk Palestina.

Kehancuran Israel Menurut Al-Qur'an dan Hadits


Oleh: Fauzan Al-Anshari
(Pimpinan Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Anshorulloh Ciamis)
Kejahatan Yahudi
Tragedi Flotilla pekan lalu benar-benar menggetarkan hati manusia di seluruh dunia yang masih memiliki nurani kemanusiaan. Sehingga kutukan terhadap kebiadaban Israel terus mengalir dari berbagai belahan dunia. Tragedi itu menunjukkan dengan kasat mata, betapa kejahatan Israel tidak memandang agama, ras, dan nilai-nilai kemanusiaan. Pokoknya siapa saja yang menentang kebijakan Israel memblokade Gaza akan mereka serang dengan cara apa pun. Kejahatan semacam ini belum seberapa dibandingkan dengan kejahatan nenek moyang mereka terhadap para Nabi. Berikut ini sejumlah kejahatan Yahudi yang direkam oleh Al-Qur’an dan Hadits.

Nasihat dan Doa Ulama Untuk Menolong Gaza


Ulama ibarat pembawa cahaya yang akan menyinari umat manusia dari kegelapan. Melalui mereka, manusia akan terbimbing di atas hidayah dan terselamatkan dari kesesatan. Semua itu karena mereka mewarisi petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu ilmu Al-Kitab dan hikmah.
Dalam melihat persoalan yang menimpa suadara kita di Gaza yang menderita karena kebiadaban Israel, kita juga membutuhkan arahan dari para ulama. Dengan arahan mereka yang bersandar kepada Al-Qur'an dan Sunnah, kita berharap tepat dalam bersikap sehingga tidak terombang-ambing oleh permainan dan penyesatan opini musuh-musuh Islam di dunia Barat.
Salah satu persoalan yang berusaha dirusak dan dimatikan adalah amal jihad di Gaza. Musuh-musuh Islam selalu berupaya melakukan tasykik (membuat ragu) dan menanamkan syubuhat (salah memahami) akan keabsahan amal jihad di Gaza, kewajiban menolong dan mendoakan para mujahidin dan kaum muslimin di sana.
Keberhasilan musuh-musuh Islam dalam menanamkan tasykik dan syubuhat tadi terlihat dengan munculnya beberapa tokoh atau kelompok di tengah-tengah umat yang sangat meremahkan kondisi umat Islam di Gaza dan membatilkan amal jihad di sana. Akibatnya mereka memandang para mujahidin yang melawan tentara zionis Israel sebagai orang yang salah dalam melakukan jihad fi sabilillah sehingga tidak layak di tolong dan didoakan.
Berikut ini sebuah fatwa dari Syaikh Abdullah bin abdurrahman al-Jibrin hafidzahullah yang dinukil dari salah satu situs.
________________


Palestina Akan Menjadi Pusat Kebangkitan Islam?


Sudah lebih dari 62 tahun penjajah dan teroris sejati Zionis Israel menduduki bumi kaum muslimin, Palestina. Selama itu, Zionis Israel melakukan aksi kejahatan paling biadab terhadap hak bangsa Palestina yang tertindas dan terisolasi. Dan selama itu pula, Bangsa Palestina telah melewati penindasan dalam rentang waktu yang penuh dengan berbagai macam ujian dan cobaan.
Di sanalah, terdapat kiblat pertama umat Islam, tempat dilahirkannya nabi-nabi pilihan, kota ketiga yang diberkahi dan dimuliakan Alllah Subhanahu wa Ta'ala, serta dijadikan area jihad fi sabilillah. Namun kini, Tempat suci tersebut telah dicaplok Zionis laknatullah 'alaihim, Al-Quds diyahudikan secara terang-terangan. Bahkan, masjid suci Al-Aqsha berusaha dirobohkan.
Walaupun demikian, banyak kalangan yang menilai bahwa Palestina akan menjadi jantung kebangkitan Islam. Di sanalah, menurut isyarat hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan berdiri khilafah 'ala minhajin nubuwwah. Bahkan, Palestina akan menjadi pusat kekhilafahan. Wallahu a'lam.
Ikhwan fillah, mari kita lihat beberapa hadits yang menguatkan hal di atas:

MENGUNGKAP DOKTRIN YAHUDI DALAM ILMU PSIKOLOGI

Oleh: Pizaro (Aktif di Kajian Zionisme Internasional)


Mengapa kita harus terkejut ketika diberi fakta bahwa inti pelajaran-pelajaran di sekolah kita 95% adalah ajaran setanisme? Toh kita telah membuang Tuhan Yang Maha Esa dari sekolah-sekolah umum kita sudah sejak awal tahun 1960-an. Jadi, sekarang sekolah milik kita telah dibersihkan dari Tuhan selama tiga dekade, sekarang saatnya untuk memperkenalkan agama Anti-Kristus, murni Setanisme. Namun, pengenalan ini, setidaknya pada tahap awal, harus disamarkan, sehingga sebagian besar guru dan pengelola sekolah akan tertipu untuk sifat sejati ajaran ini. Jadi, Setanisme ajaran ini telah diperkenalkan ke sekolah-sekolah kita dengan kedok psikologi. (David Bay, Praktisi Pendidikan di Amerika).

Mengungkap Akar Permusuhan Kaum Muslimin Dengan Yahudi


Umat Islam pada saat ini terjerumus ke dalam fanatisme dan penyakit yang mematikan, di antara bentuk terparahnya adalah penjajahan bangsa Yahudi atas negeri kaum Muslimin, Palestina. Yahudi telah membunuh kaum laki-laki dan anak-anak kaum muslimin, meneror dan melecehkan kaum wanita dan anak-anak, membakar masjid dan menghancurkan rumah mereka, serta memboikot dan memblokade mereka dari dunia luar.
Seorang muslim dalam melihat dan menilai sesuatu harus bertolak dari kabar berita Al-Kitab dan al-Sunnah. Dari sini, kita sadarkan diri kita dan terangi jalan kita, serta mempersiapkan kekutan untuk menghadapi musuh-musuh kita.
Kenapa kita membenci Yahudi
Kenapa kita marah, benci, dan memusuhi Yahudi? Mari kita lihat makar dan kejahatan mereka yang sebenarnya.
Kita membenci Yahudi karena mengharap keridlaan Rabbana. Kita membenci mereka karena Allah, disebabkan mereka menghina Allah dan membunuh para Nabi dan mencela mereka.

Menurut Al-Qur'an dan Sunnah, Yahudi Harus Dimusuhi (2)


Keterangan Sunnah
Sesungguhnya Yahudi tidak pernah ridla dan rela terhadap Umat Islam. Mereka senang melihat penderitaan kaum muslimin, khususnya di Gaza – Palestina. Sehingga dalam kondisi kelaparan, kekurangan air, dan kehilangan tempat tinggal serta terancam berbagai penyakit, Yahudi tetap kekeh menghalangi setiap upaya bantuan untuk mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Yahudi benar-benar menunggu saat kematian dan kehancuran muslimin Gaza secara pelan-pelan, agar mereka bisa menyaksikan detik demi detik penderitaan kaum muslimin.
Kita tetap memusuhi Yahudi karena disebabkan kekufuran, kefasikan dan kezaliman mereka terhadap umat Islam, baik dunia menyetujinya atau tidak.
Yahudi benar-benar menunggu saat kematian dan kehancuran muslimin Gaza secara pelan-pelan, agar mereka bisa menyaksikan detik demi detik penderitaan kaum muslimin.

Selasa, 10 Agustus 2010

Menurut Al-Qur'an dan Sunnah Yahudi Harus Dimusuhi (1)


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah untuk Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya. . .
Yahudi tidak pernah ridla dan rela terhadap Umat Islam. Bukti terdekat dapat kita lihat sikap mereka terhadap relawan kemanusiaan dan pembebasan Gaza yang ingin menyampaikan bantuan kepada muslimin Gaza yang sedang menderita. Yahudi senantiasa menghalangi setiap upaya untuk membantu dan meringankan beban penderitaan mereka. Yahudi senantiasa menghalangi mereka untuk mendapatkan hak dan terpenuhinya kebutuhan hidup. Yahudi memang menunggu saat kematian dan kehancuran muslimin Gaza secara pelan-pelan, agar mereka bisa menyaksikan detik demi detik penderitaan kaum muslimin.
Dalam tulisan ini, kami akan tunjukkan kepada siapa yang ingin mengetahui siapa sebenarnya Yahudi, berikut sifat-sifat buruk mereka yang telah direkam dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabawiyah. Kami tuliskan ini sebagai bagian nasihat kepada kaum muslimin agar tidak tertipu oleh syetan, dan tidak tertipu oleh orang munafik yang suka berlaku dusta dan berpura-pura. Kita memusuhi mereka karena disebabkan kekufuran, kefasikan dan kedzaliman mereka, baik dunia menyetujinya atau tidak, baik mereka menampakkan permusuhan atau persahabatan terhadap kita. Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala telah membongkar isi hati mereka.