Senin, 24 Februari 2025

TEORI KUDA MATI


     Sejenak saya scrolling scrolling Instagram diberanda FYP (For Your Page), biasa singkatan ngehitzz yang biasanya orang senang sekali berselancar di media sosial. Dan pada waktu itu muncul diberanda saya istilah TEORI KUDA MATI dari instagram; cxomedia, penasaran dengan hal demikian akhirnya saya coba scroll lebih dalam dari teori ini, bahwa dilansir pada laman web KBA News Teori Kuda Mati (Dead Horse Theory) adalah sebuah metafora satir yang menggambarkan bagaimana beberapa orang, lembaga atau bahkan suatu bangsa menghadapi masalah yang sudah jelas, tetapi justru disitu mereka bersikap seolah-olah masalah itu tidak ada atau tidak dipahami. Alih-alih mengakui kenyataan mereka justru mengabaikannya dan berusaha mencari pembenaran. Sederhananya jika kamu sadar kamu sedang menunggangi kuda yang sudah mati, solusi terbaik dan paling sederhana adalah turun dari kuda itu dan meninggalkannya, namun dalam kenyataannya banyak orang, organisasai atau bangsa justru mengambil langkah-langkah lain yang tidak masuk akal, seperti misalnya:

  1. Membeli pelana baru untuk kuda mati tersebut,
  2. Memberinya makan dengan harapan ia akan hidup kembali,
  3. Mengganti penunggangnya dengan orang lain,
  4. Memecat orang yang bertanggung jawab merawat kuda dan menggantinya dengan orang baru,
  5. Mengadakan pertemuan dengan membahas strategi meningkatkan kecepatan kuda,
  6. Membentuk tim dan komite khusus untuk meneliti kuda mati tersebut dari berbagai aspek; mereka bekerja berbulan-bulan, menyusun laporan dan akhirnya mengusulkan solusi padahal sudah jelas pada awalnya kudanya mati,
  7. Setelah sekian lama, tim akhirnya mencapai kesimpulan bahwa yang sudah diketahui sejak awal: "Kuda ini memang mati".
  8. Karena sudah banyak tenaga, waktu dan sumber daya yang dikeluarkan/ dibuang, mereka enggan mengakui kenyataan. Dengan cara mencari pembenaran mereka mulai membandingkan kuda mereka dengan kuda mati lainnya dan berargumen bahwa kuda ini tidak benar-benar mati, hanya kurang latihan dan perlu pelatihan khusus,
  9. Lalu, mereka mengajukan anggaran tambahan untuk melatih kuda mati tersebut,
  10. Pada akhirnya mereka mengubah argumen kata "mati" agar dapat meyakinkan diri sendiri bahwa kuda itu masih hidup.

    Nah, jadi kesimpulannya teori ini sering digunakan untuk menjelaskan perilaku organisasi atau individu yang tetap "Maksa" untuk mengerjakan proyek, strategi, atau kebiasaan usang. Biasanya sih terjadi karena GENGSI, takut rugi atau sekedar malas berubah aja. Pasti rekan-rekan pernah dengar soal proyek infrastruktur mangkrak atau program yang dinilai nggak efektif seperti HALnya sekarang; mohon maaf "Makan siang GRATISS", tetapi tetap didanai pemerintah? bahkan hingga mengorbankan hal-hal lain yang dianggap lebih esensial? seperti yang sering terlihat di FYP Tiktok branda saya mamo66218 banyak isu terkait efisiensi anggaran pada Departemen-departemen pemerintah dan BUMN hingga berdampak pada pengurangan pegawai akibat memaksakan program "Makan siang GRATISS". Bahkan dilansir dari CNN Indonesia bahwa dana Rp.325 T hasil Efisiensi APBN akan diserahkan Bapak Presiden Prabowo ke Danantara. Karena terinfo hasil efisiensi APBN termasuk pengurangan penerima beasiswa KIP, dan Penghematan beberapa Kementerian dan lain-lain itu semua dialihkan ke Danantara dan isunya Pengawasan Danantara tidak bisa diaudit oleh KPK dan BPK.

    Banyak pemimpin terus mengucurkan sumber daya ke proyek yang gagal demi "menyelamatkan muka" Studi: Escalation of Commitment by Barry M. Staw. Kutipan studi ini membuktikan kalau manusia emang sulit untuk siap salah atau mengakui kesalahannya. Otak kita punya bias yang bikin kita sulit menilai ulang keputusan lama. Daripada memulai dari nol, kita lebih memilih "meneruskan" walau hasilnya nihil. Daniel Kahneman, Peraih Nobel Ekonomi. Dalam level individu "Kuda Mati" bisa memberikan dampak buruk yang signifikan, mulai dari bikin kita terjebak dalam lingkaran setan stres, hingga hilangnya kesempatan. Belum lagi merenggangnya relasi dengan orang-orang yang satu tim dengan kita, karena memudarnya motivasi.

    Implikasi utama dari Teori Kuda Mati adalah bahwa meninggalkan upaya yang gagal bukanlah tanda kelemahan, melainkan kebijaksanaan, dalam banyak kasus manusia cenderung terjebak dalam Sunk Cost Fallacy, yakni kecendrungan untuk terus berinvestasi dalam upaya yang gagal karena mereka telah menginvestasikan banyak waktu, uang, atau usaha kedalamnya. Sunk Cost Fallacy merupakan fenomena yang sering terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam keputusan bisnis, investasi, maupun kehidupan sehari-hari, dalam ilmu ekonomi, istilah ini merujuk pada biaya yang telah dikeluarkan dan tidak dapat dikembalikan.

    Dalam konteks psikologi, sunk cost fallacy muncul ketika seseorang membuat keputusan berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan (sunk cost), alih-alih mempertimbangkan manfaat atau kerugian dimasa depan. Misalnya  seseorang terus menonton film yang tidak menarik karena telah membeli tiketnya, atau perusahaan terus menggelontorkan dana ke proyek yang gagal karena telah menginvestasikan banyak sumber daya di awal.

Solusi dalam menghadapi Teori Kuda Mati atau terjebak dalam sunk cost fallacy:
  • Evaluasi berkala untuk memastikan relevansi.
  • Tanya sudut pandang orang lain.
  • Berani ambil keputusan tegas saat proyek sudah tak bisa diselamatkan.
  • Rencanakan jalan keluar lewat inisiatif baru.
Teori Kuda Mati adalah panggilan agar kita tidak terjebak dimasa lalu, dalam konteks apapun. Sekarang saatnya "Matikan" kuda mati mu dan lanjutkan hidup kembali.

Video terkait: