Jumat, 17 September 2010

Fenomena Artis antara Ariel Peterpan & Sakti ex Sheila on 7



Image
Postingan dari ranah damai ketika saya sedang duduk santai dan berkepikiran mengapa banyak situs-situs porno yang marak menampikan banyak pelaku-pelaku atau bintang-bintang porno muda? Lalu tanpa tak disengaja tampil blog ranah damai di mesin pencari google yang menceritakan tentang Ariel Vs Sakti.

Mengenai berita Ariel yang begitu marak hingga kini saya mengulas sejenak bila kita perhatikan Ariel sudah menggali lubang sejenak Peterpan merebut hati para penikmat musik Indonesia di awal tahun 2000-an saat itulah fenomena fans-fans wanita yang rela tidur dengan artis marak diperdebatkan. Ariel-pun disebut-sebut berpacaran dengan beberapa artis-artis ternama. Permainan asmara Ariel sempat teredam lewat pernikahannya dengan Sarah Amalia, yang ditenggarai karena faktor Married by Accident.
 
Ternyata pernikahan tidak meredakan pesona Ariel di mata para wanita cantik. Ariel-pun yang sudah gelap mata, tetap saja mengumbar nafsu mencari “perawan-perawan baru”. Hingga kedekatan dengan Luna Maya-pun menghancurkan pernikahannya, meskipun sudah dikarunia seorang putri yang cantik. Malahan semakin mengebu-gebu dan terekspos oleh media , sehingga produsen sabun sekelas LUX berani mengikat kontrak dengan pasangan ini.
Popularitas, kekayaan, dan wanita telah membutakan mata Ariel. Mungkin karena tak membaca sejarah-sejarah kejatuhan tokoh-tokoh besar dunia, iapun terjebak dengan “pembunuh” terbesar pria, yang tak lain dan tak bukan, WANITA. Ariel yang beberapa waktu lagi akan melaunching nama band baru terancam ditinggalkan oleh fans fanatiknya. Sedang siap-siap menghadapi keruntuhan karir, ketika sedang berada puncak popularitas.
 
Lalu tersentak membahas mengenai mantan gitaris Sheila on 7 yaitu Sakti yang secara tiba-tiba memutuskan berhenti ngeband, setelah masuk Jama’ah Tabligh, sebuah Jama’ah Dakwah yang mengajarkan manusia zuhud dan “mengacuhkan” kenikmatan-kenikmatan dunia. Ia berubah 180 derajat. Tak hanya perilaku, tapi juga penampilan luar.
 
Apakah Sakti menyesal meninggalkan gemerlang popularitas? Sama sekali tidak. Beberapa kali kesempatan bertemu langsung denganku, ia selalu mengatakan, merasa lebih jauh bahagia dengan kondisi sekarang. Berpindah dari sosok terkenal menjadi sosok tak diacuhkan orang sama sekali, memang teramat sulit dilakoni. Tapi Sakti memilih itu dengan sadar. Bukan karena citranya yang tercemar.

Apakah ia kekurangan uang setelah berhenti ngeband? Ternyata TIDAK. Sama sekali TIDAK. Ia masih cukup berada dengan usaha baju-baju Muslim di pinggir Jalan Kaliurang Yogyakarta. Tak hanya itu, seorang gadis cantik berjilbab rapi, senantiasa mendampinginya. Seorang Bidadari suci yang tampil menyejukkan hati, bukan menimbulkan birahi. Sesekali aku melihat Sakti dan Istrinya itu berjalan di taman Masjid Kampus UGM. Tampak serasi dan bikin iri (ungkap teman sekampus UGM yang membahas topik ini)…

Dunia memberikan pelajaran bagi kita tentang orang-orang yang memilih menjadi budaknya atau orang-orang yang memilih “bebas” dari jeratannya. Dunia memang memberikan kesenangan. Tapi bukanlah kesenangan abadi. Setiap orang memang bebas memilih jalan masing-masing. Meninggalkan gemerlap dunia, bukanlah keputusan yang pahit, bukanlah bencana yang patut ditangisi. Meninggalkan dunia demi akhirat, jauh lebih mulia daripada popularitas dan uang yang banyak. Ungkapan ini bukan sekedar angan-angan ataupun hembusan angin surga belaka. Tapi, Sakti telah membuktikannya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (TQS. Ali ‘Imrân [3]: 133)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar